Bung Karno, sebuah nama legendaris di
Indonesia. Kebesaran namanya telah melampaui jasa-jasanya. Di mata pengagumnya,
Bung Karno, presiden RI pertama, hampir-hampir tidak memiliki sisi negatif.
Bahkan sebagian besar rakyat muslim pernah mengangkatnya sebagai Ulil Amri Ad-Dharury bis Syaukah.
Seorang sejarawan Arab, bernama Dr.
Abdullah Tal, mencoba meneropong sisi kehidupan Soekarno dari presfektif yang
sama sekali berbeda dengan yang kita kenal selama ini. Selengkapnya, ikutilah
tulisan beliau di bawah ini yang kami terjemahkan dari kitab Al-’Afal Yahudiyah
fi Ma’aqilil Islami (Operasi Ular Berbisa di negara-negara Islam). Kitab ini menyoroti
sepak terjang pemimpin- pemimpin negara yang menjadi agen-agen Zionis dan beroperasi
di negara-negara Islam.
INDONESIA merupakan negara dengan
penduduk terbesar kelima setelah Cina, India, Uni Sovyet dan Amerika Serikat.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau lebih, yang
terbesar adalah Irian, Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Luas wilayahnya mencapai
735.865 mil persegi8) dan termasuk negeri terkaya di dunia. Dalam pembahasan
ini kami hendak mengetengahkan bahaya yang
dihadapi negeri besar ini, karena sepak terjang Zionisme Internasional dan
Komunis yang mencengkeram negeri tersebut.
Sembilan puluh persen dari penduduknya
beragama Islam. Islam tidak pernah menghadapi suatu tempat yang begitu dipenuhi
oleh pemikiran dan keyakinan yang berlawanan dengan Islam seperti yang terjadi
di Indonesia. Yaitu perintang dari agama Hindhu dan Budha , pada masa-masa takhayul
dan khurafat dahulu. Islam menghadapi keadaan ini dengan penuh semangat ketenangan
dan maju dengan langkah damai, jauh dari senjata, tentara, dan armada tempur,
tetapi hanya dengan mengandalkan kekuatan yang terkandung dalam ajaran Islam
yang bersifat toleran, sederhana, dan utuh. Ketika benteng-benteng perintang
yang begitu kokoh mengalami serbuan dakwah, tiba-tiba hati dan pikiran
penduduknya terbuka untuk menerima kebenaran. Dengan begitu Islam tersiar,
berkembang dan mendapatkan ribuan pemeluk tanpa kekerasan dan paksaan.
Tiba-tiba mayoritas dari penduduk kepulauan ini beriman kepada Allah dan Muhammad
rasulullah saw. dengan suatu cara yang hampir-hampir merupakan mukjizat. Para pedagang
Muslim yang datang menyebarkan Islam ke negeri ini melakukannya tidak sebagaimana
badan-badan kristenisasi yang dilengkapi dengan ilmu, kemampuan, dan dana organisasi
yang teratur, tetapi mereka melakukannya secara individual yang ditopang oleh keimanan
yang mendalam, dan semangat yang tinggi di dalam diri mereka, sehingga
berhasillah mereka mewujudkan keajaiban tersebut, sehingga Allah memberikan
balasan yang baik kepada mereka. Dengan demikian menjadi jelaslah secara
ilmiah, bahwa Islam tidak disebarkan melalui pedang.
Penyebaran Islam di kepulauan
Indonesia (dahulu disebut kepulauan Melayu) telah tuntas sebelum datangnya
penjajah Belanda yang merampas negeri ini sejak abad ke-16.9) Kolonial Belanda
baru keluar dari negeri ini setelah serbuan Jerman dan Jepang pada tahun 1942,
dan angkatan perang Jepang berhasil menduduki seluruh kepulauan Melayu,
kemudian hengkang dari negeri ini pada tahun 1945 setelah Amerika menjatuhkan
bom atomnya di Hiroshima, sehingga mempercepat kemenangan Amerika dalam Perang
Dunia ke II ini.
Setengah abad pertama dari masa
penjajahan Belanda selama 3,5 abad di Indonesia, Belanda mendapatkan perlawanan
sengit dari puluhan juta rakyat Muslim Indonesia yang miskin atas kekejaman
kolonialisme yang keji. Dalam masa perlawanan, baik yang dilakukan di bawah tanah
maupun terang-terangan, muncullah tokoh-tokoh pejuang Indonesia seperti
Mohammad Hatta, Mohammad Natsir, Mohammad Roem,
Soekarno, Ahmad Soebardjo, Sjahrir, dan Kasman Singodimedjo. Sewaktu penjajahan
Jepang, para tokoh di atas dan lain-lainnya melakukan perlawanan secara rahasia
terhadap Jepang, tetapi Soekarno adalah salah satu tokoh yang mengajak bekerja
sama dengan angkatan perang penjajah Jepang, karena itu dia dianggap sebagai
tokoh yang moderat. Penjajah Belanda dan Jepang memaksa Soekarno untuk menjadi
juru bicaranya, dengan imbalan, Soekarno diangkat sebagai tokoh utama lantaran
kemampuannya yang luar biasa dalam mempengaruhi pikiran publik. Ia dicintai
oleh rakyat, dan di depan namanya mereka tambahkan kata Ahmad, sehingga nama
lengkapnya menjadi Ahmad Soekarno. Hubungan Soekarno dengan Islam sama persis
sebagaimana Kemal Attaturk di Turki dengan Islam, yang secara lahiriah menampakkan
perhatiannya kepada Islam, tetapi di balik itu, ia melakukan tipu daya terhadap
rakyat dan ulama guna memantapkan kekuasaan seperti yang diperbuat oleh Kemal
Attaturk.
Begitulah yang dilakukan oleh Soekarno
sejak ia memegang kekuasaan di Indonesia sebagai presiden pada 23 Agustus 1945.
Soekarno dengan terang-terangan tidak mengacuhkan Islam dan menyatakan perang terhadap
partai-partai Islam dan menggalakkan kemajuan partai Komunis serta badan-badan
penyebaran Kristen dengan biaya negara. Ringkasnya tindakan-tindakan Soekarno
yang busuk itu, telah menjerumuskan Indonesia ke dalam suasana kacau dan kemelut
yang terjadi dewasa ini, yaitu :
Sejak ia memegang kekuasaan telah mengumumkan
strategi tipu dayanya yang pertama dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar
dan filsafat negara bangsa Indonesia. Pancasila ini terdiri dari keTuhan-an
yang Maha Esa, Kemanusiaan, Kebangsaan, Kedaulatan Rakyat, dan Keadilan Sosial.
Kata-kata Pancasila ini selalu diucapkan berulang-ulang oleh orang Indonesia
yang secara sepintas terlihat baik dan membawa “rahmat” tetapi pada hakikatnya
adalah racun yang ditebarkan oleh Soekarno untuk tujuan menggalang kerja sama
antara rakyat Indonesia yang 90% Muslim dengan golongan-golongan lain, terutama
sekali dengan golongan Komunis dalam kedudukan yang sama.
Alasannya adalah, untuk menyatukan
barisan nasional dalam menghadapi kekuatan kolonial. Soekarno memecah belah
kekuatan revolusioner yang sebenarnya, terutama sekali partai Masyumi dan
Syarikat Islam yang merupakan kekuatan penentang penjajah Belanda dan Jepang.
Bahkan para tokoh utama dari
pejuang-pejuang tersebut dipenjarakan oleh Soekarno seperti Mohammad Natsir,
mantan Perdana Menteri setelah Proklamasi, Dr. Sjahrir, Ahmad Soebardjo, mantan
Menteri Luar Negeri, Burhanuddin Harahap, mantan Perdana Menteri tahun 1955, Mohammad
Roem, mantan ketua delegasi perundingan Konferensi Meja Bundar tahun 1949 dan Menteri
Pendidikan, karena Kementerian ini melarang penerbitan buku dan
selebaran-selebaran anti Komunis yang begitu gencar di negeri ini. Beberapa tahun
setelah Soekarno memegang kekuasaan, teman-temannya yang dahulu berjuang
bersamanya, dijebloskan ke dalam penjara atau dikenai tahanan rumah atau
tahanan rumah sakit, karena mereka menghalangi langkah Soekarno untuk
menghancurkan Islam dan menyerahkan Indonesia ke tangan Komunis serta golongan
Kristen.
Soekarno menggalakkan para misionaris
untuk menyebarkan Kristen dalam bentuk yang belum pernah terjadi sebelumnya, sekalipun
pada masa penjajahan Belanda yang berlangsung 300 tahun lebih. Pemerintah
Soekarno turut mendanai badan-badan misionaris Kristen bahkan ia mengijinkan
Kristenisasi di kalangan militer Indonesia atas biaya negara. Ada sebanyak 260 tokoh-tokoh
Pendeta Kristen Protestan yang bekerja di lingkungan militer dengan gaji
negara.12) Pada masa Soekarno dan dalam sejarah Islam pertama di Indonesia
terjadi ribuan orang Islam pindah ke agama Kristen dengan sepenge-tahuan
pemerintah Soekarno. Akibat dari politik ini, maka dengan cepat jumlah orang
Kristen mencapai lebih dari 5 Juta orang yang berarti berlipat ganda sekian
kali jumlahnya dibandingkan masa penjajahan Belanda.
Soekarno menggalakkan Komunis dan
menge-labui rakyat Indonesia dengan doktrin Nasakomnya guna menggalang kerja
sama antara kaum Muslimin dan golongan Komunis untuk mela-wan penjajah. Rakyat
menerima ajakan pemim-pin besarnya, karena mereka menganggap munculnya kolonialis
baru yang mengancam negeri mereka dan untuk menghadapi bahaya penjajahan yang fatamorgana
ini hanya bisa dilakukan dengan cara bekerja sama antara golongan Islam dan golongan
Komunis.13) Dengan demikian golongan Komunis menjadi kuat berkat bantuan pemerintah
sendiri dan paham Komunis meresap ke seluruh penjuru negeri, bahkan ke dalam tubuh
militer Indonesia sendiri. Para perwira yang Komunis memberikan latihan militer
kepada ribuan teman-teman Komunisnya untuk menghadapi hari H.14) Kerja sama
antara Soekarno dan golongan Komunis tidak lagi menjadi rahasia bagi setiap orang
di Indonesia maupun di luar negeri, kecuali mereka yang terbuai oleh kelicikan
Soekarno pada masa-masa perjuangan bawah tanah dan terang-terangan di masa
lalu. Patut diketahui bahwa jumlah kaum Komunis telah berkembang menjadi 3 Juta
lebih di masa Soekarno padahal di zaman penjajahan Belanda hanya beberapa ribu
orang saja.15) Soekarno melicinkan jalan bagi kolega-kolega Cina Komunis untuk
menguasai perekonomian negeri ini sehingga jumlah orang-orang Cina yang menonjol
semakin besar. Begitu juga penyebaran majalah Yahudi yang dicetak di India
dengan beraninya disalurkan melalui Kedutaan India di Jakarta. Soekarno
melayani kepentingan Yahudi tidak secara langsung, tetapi melalui partai
Komunis yang menjadi kepanjangan tangan dari gerakan Zionisme Yahudi
Internasional.
Adakah pelayanan yang lebih besar bagi
kepentingan Yahudi lebih dari upaya menyerahkan negeri yang besar ini ke tangan
golongan Komunis dan menempatkan negeri ini di bawah pengaruh Komunis RRC
ataupun Komunis Rusia ?.
Hari H Soekarno merasa bahwa ajalnya
sudah hampir tiba, maka dia tidak ingin mati sebelum dapat memberikan pelayanan
terakhir yang berharga kepada kolega Komunisnya. Ia menyadari bahwa sangat
sulit menjebol akar Islam bila dia telah mati. Karena itu dia ingin
menyelesaikan urusan ini dan menyerahkan kekuasaan negara kepada Partai Komunis,
baru kemudian dia bisa dengan tenang menutup mata untuk selamanya. Soekarno
tidak perlu berpikir keras mencari solusi, karena kolega-koleganya yang
berpengalaman cukup lihai untuk mencari solusi dan dalih
sebagai justifikasi (pembenar). Mereka
adalah intelijen-intelijen yang pandai menciptakan kebohongan dan membuat
fitnah kepada tokoh-tokoh yang baik. Oleh karena itu, Soekarno bersepakat
dengan mereka untuk mengadakan revolusi sehingga kelak kekuasaan pemerintah jatuh
ke tangan mereka. Mereka lalu mengadakan komplotan dan fitnah dengan menyebarkan
tuduhan bahwa ada beberapa jenderal
Muslim yang berniat untuk menggulingkan Soekarno.
Komplotan yang palsu ini mendorong
perwira-perwira Komunis untuk melakukan tindakan dan menghabisi sejumlah Jenderal serta
teman dan pendukung mereka. Operasi pemban-taian yang keji ini telah berlangsung dengan
cara-cara yang sangat mengerikan pada awal Oktober 1965.
Bahkan salah seorang puteri dari
Jenderal tersebut mati ditembus oleh peluru kaum Komunis, karena bapaknya yang
Jenderal bersembunyi di belakang tembok taman dan lepas dari maut.
Kaum Komunis membantai 6 orang
Jenderal dalam satu waktu dan mereka dapat menguasai angkatan udara serta
sejumlah besar kelompok militer. Mereka mengumumkan, bahwa mereka telah
melakukan pembunuhan tersebut demi menyelamatkan pemimpin besar Soekarno dari usaha
kudeta yang telah disiapkan oleh beberapa Jenderal. Allah masih berkehendak
untuk menye-lamatkan Negeri ini dengan munculnya perlawanan yang dipimpin oleh
Nasution, seorang Jenderal beragama Islam dan Soeharto sebagai koleganya.
Komplotan ini dapat dibasmi dan terungkap tipu daya serta kebohongannya.
Cara-cara komplotan ini melakukan pembasmian, teror, dan pembunuhan massal yang
tidak mengenal belas kasihan atau adab sopan dan adatistiadat.
Pada akhirnya terungkap apa yang sebebnarnya
terjadi dan membuat Soekarno jatuh dari kekuasaannya karena telah berkomplot
dengan Partai Komunis. Kemudian muncullah pemerintahan baru untuk melakukan
penertiban dan pemulihan keamanan. Peran Soekarno di Indonesia akhirnya
terungkap, dan ia tidak sanggup lagi melindungi Partai Komunis untuk menutup
kesalahannya yaitu pengkhianatan dan tipu daya. Soekarno hanya dapat melakukan pembelaan
melalui pidato guna menyelamatkan apa yang masih dapat diselamat-kan dari reruntuhan
komplotan Komunis dengan dirinya.
Suatu saat dia berpidato : ”Bahwa
golongan-golongan yang berusaha untuk menghabisi Partai Komunis di Indonesia
ibaratnya seperti orang yang berusaha mematahkan besi”. Saat yang lain dia
berpidato untuk meminta didirikan monumen bagi kaum Komunis yang telah
memberikan pengor-banan besar dalam perjuangan kemerdekaan negeri ini .16)
Soekarno hari ini telah berada di ambang sakaratul maut politiknya, yang kelak
waktulah akan mengungkapkannya sebelum ajalnya datang, apakah dia termasuk
dalam barisan pahlawan atau penghianat.17) Soekarno bukan orang bodoh atau
dungu jika kita ingin mengatakan, bahwa kebi-jakan-kebijakan yang dilakukannya
adalah dilan-dasi oleh niat baik, tetapi telah terjadi kesalahan di sana-sini.
Sesungguhnya dia adalah seorang yang amat
lihai karena ia mampu memainkan peran rahasia dan melayani kepentingan Yahudi
Inter-nasional sepenuh hati, dan rasa tanggung jawab sekalipun dengan
mengorbankan masa lalunya dan masa kininya serta menghadapi bahaya dalam hidupnya
demi mensukseskan peran yang diletak-kan di atas pundaknya, dan menjalankan sandiwara
di atas panggung sejarah Indonesia. Karena sesungguhnya Soekarno adalah seorang
keturunan Yahudi suku Dunamah.18)Allah telah melindungi Indonesia dan rakyatnya
yang Muslim dan pem-berani dan militernya yang ksatria yang telah berhasil
menghancurkan kekuatan Komunis terbesar di luar negara-negara Komunis.
Tag :
Nasionalis,
Sosial
0 Komentar untuk "Operasi Ular Berbisa di Indonesia"