"Syarif Al Idrisi adalah dosen ilmu Geografi bagi orang-orang
Eropa dan senantiasa dianggap sebagai guru di sana selama tiga abad, karena
pada waktu itu belum ada suatu peta dunia selain yang telah dibuatnya".
(Goother, ahli sejarah).
Al-Idrisi (1100 - 1166 M) dikenal masyarakat Barat sebagai
seorang ahli Geografi yang telah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400
ons untuk Raja Roger II dari Sicilia (Sekarang kita kenal sebagai nama pulau di
selatan Italia). Beberapa mahasiswa menyanjungnya sebagai ahli Geografi
terbesar di abad pertengahan. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn
Muhammad Ibn Abdullah Ibn Idris Ash Sharif. Ia dilahirkan di Ceuta, Spanyol
tahun 493 H/1100 M.
Idris menempuh pendidikannya di Cordova. Seperti Geografer
lainnya, ia pun bepergian ke tempat-tempat yang jauh termasuk Asia dan Afrika,
untuk mengumpulkan data Geografi. Mayoritas Geografer muslim di masa Idris,
telah mampu membuat ukuran permukaan bumi yang akurat. Ketika itu beberapa peta
dunia juga telah dibuat, namun tak sesempurna karya Idris. Dari bahan-bahan
yang telah dikumpulkan, Idris mengkombinasikan sendiri temuan-temuannya menjadi
sebuah pengetahuan baru. Karyanya banyak menyajikan data komprehensif dari
setiap wilayah di dunia. Sehingga saat itu Idris menjadi sangat dikenal dan
mulai dilirik oleh kalangan navigator laut Eropa dan militer.
Kemasyhuran Idris dan kompetensinya di bidang Geografi
terdengar oleh Roger II, Raja Norman dari Sicilia (1129-1140 M). Roger II
mengundang dan memfasilitasi Idris untuk membuat peta dunia paling baru saat
itu. Idris menyanggupi, namun ia mengajukan syarat bahwa dalam peta itu ia
ingin memasukkan data wilayah Sicilia yang pernah berada di bawah kekuasaan
kaum muslimin sebelum Raja Roger berkuasa.
Peta pesanan sang Raja diwujudkan Idris ke dalam bentuk bola
dunia (globe) seberat 400 ons, yang secara cermat memuat danau dan sungai,
kota-kota besar, daratan serta pegunungan. Idris membedakan pula antara tanah
yang subur (pertanian) dan tanah yang gersang. Ia juga memasukkan beberapa
informasi tentang jarak, panjang dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu
dilengkapi dengan Kitab Al-Rujari (Roger's book),
sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Roger. Buku ini
digambarkan sebagai bentuk deskripsi paling teliti dan cermat di dunia pada
abad pertengahan.
Buku Idris lainnya yang berjudul Nuzhat al-Mushtaq fi
Ikhtiraq al-Afaq (Kesenangan untuk Orang-orang yang Ingin Mengadakan Perjalanan
Menembus Berbagai Iklim) menjadi sebuah ensiklopedi yang berisi peta secara
detil dan informasi lengkap negaranegara Eropa. Setelah menyelesaikan buku itu,
Idris membuat kembali sebuah kompilasi ensiklopedi yang lebih komprehensif
berjudul Rawd Unnas wa-Nuzhat al-Nafs (Kenikmatan Lelaki dan Kesenangan Jiwa).
Pengetahuannya tentang kaum negro dari Timbuktu di Sudan dan asal sumber air
sungai Nil di Mesir menjadi salah satu bukti keakuratannya yang menakjubkan.
Selain bidang Geografi Idris juga memberi sumbangan bagi
perkembangan ilmu kedokteran. Ketika itu ia menyusun sebuah buku berjudul Kitab
Al Jamili Sifat Ashtat al Nabatat. Dalam buku tersebut, Idris membuat pandangan
dan memadukan semua literature dari berbagai subjek ilmu kedokteran serta
menggabungkannya dengan metode pengobatan ilmuwan Islam ditambah dengan
beberapa riset yang dikumpulkannya ketika ia melakukan perjalanan. Misalnya
nama-nama obat dalam beberapa bahasa, termasuk Berber (Arab), Suriah, Persia, Hindi,
Yunani dan bahasa Latin.
Beberapa karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai
bahasa, diantaranya ke bahasa Spanyol (1793), Jerman (1828), Perancis (1840)
oleh Amedie Jaubert, dan ke bahasa Italia (1885).
Selama beberapa abad, karya-karyanya menjadi buku yang
sangat populer di daratan Eropa. Salah satu bukunya yang telah diterjemahkan,
diterbitkan di Roma pada tahun 1619. Nama Al-Idris tidak dicantumkan pada
terjemahan tersebut. Christopher Columbus menggunakan peta asli yang dibuat
oleh Idris. Al Idris wafat pada tahun 560 H/1165 M. [Majalah HIKAYAH edisi 06
Shafar 1424 H]
Tag :
Tokoh
0 Komentar untuk "Al Idris Seorang Ahli Geografi"